Proses pembukuan adalah salah satu hal yang penting bagi Anda yang menjalankan bisnis untuk mengetahui dan melacak aktivitas dari usaha yang dijalankan. Dari proses transaksi, pengeluaran, sampai omzet bisa dilihat dipantau dari kompilasi yang telah dikumpulkan dalam data pembukuan.
Selain itu, catatan ini sangat penting untuk mengetahui letak dari laba dan kerugian supaya kedepannya nanti Anda bisa mengambil jalan keluar dari masalah ini.
Selain itu, proses ini sangat penting untuk mengumpulkan informasi esensial yang lain seperti total harta dan pembayaran pajak. Bisa dikatakan bahwa proses pembukuan sangatlah penting untuk dimiliki bagi para pebisnis.
Untuk melakukan pekerjaan yang satu ini, dibutuhkan ketelitian dan fokus yang kuat. Saking rumitnya, beberapa perusahaan besar mempekerjakan tenaga akuntan untuk melaksanakan tugas pembukuan.
Ada banyak jenis pembukuan yang disesuaikan dengan kebutuhan, contohnya seperti catatan kas, persediaan, inventaris barang, dan lainnya. Dengan berjalannya perkembangan teknologi, pembukuan bisnis pun menjadi salah satu aspek yang sudah mulai berkembang dengan proses yang makin mudah.
Namun, masih jarang para pengusaha yang menggunakan bahkan tahu soal inovasi pembukuan yang dapat memudahkan aktivitas mereka.
Walaupun sudah mencoba seteliti mungkin, pasti ada kemungkinan terjadinya human error dalam proses pembukuan jika dilakukan secara manual.
Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa Anda hadapi jika Anda tidak menggunakan aplikasi pembukuan usaha kecil. Yuk simak!
Hindari 7 Masalah Bisnis dengan Aplikasi pembukuan usaha kecil
1. Pembukuan Manual = Boros Waktu
Jika Anda tidak menggunakan aplikasi pembukuan usaha kecil, artinya semua data yang terkumpul harus di-input secara manual. Proses pencatatan seperti ini pasti akan memakan waktu yang cukup lama karena Anda harus mengumpulkan semua data pemasukkan dan pengeluaran serta alokasi dari dana pengeluaran tersebut.
Biasanya, butuh waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan semua informasi ini. Setelah mendapatkan data-data ini, Anda harus mencatatnya secara manual di atas media yang Anda gunakan seperti Microsoft Word atau di atas buku biasa.
Lamanya proses pembukuan bisa menjadi suatu masalah yang menghambat bisnis Anda. Seorang akuntan membutuhkan berhari-hari untuk membuat laporan berdasarkan statistik yang dihimpun.
Situasi seperti ini bisa menghambat perkembangan bisnis Anda. Jika anda menggunakan alternatif yang lebih praktis dan canggih, semua data yang dimasukkan bisa diakses dengan gampang. Bahkan, ada juga yang sudah secara otomatis mengumpulkan semuanya dengan layout yang mirip dengan pembukuan pada umumnya.
Waktu adalah hal yang penting agar sebuah usaha bisa berjalan dengan efisien. Kalau Anda bisa menyelesaikan proses pembukuan dengan cepat, Anda bisa fokus ke hal penting yang lain. Selain itu, insight yang penting seperti laba dan rugi dari usaha Anda bisa menjadi patokan dari proses pembuatan strategi bisnis Anda di masa depan.
2. Aksesibilitas yang Terbatas
Pembukuan yang dikerjakan secara manual dan dicatat di atas buku biasa tentunya tidak dapat diunggah secara online. Oleh sebab itu, semua data yang telah dikumpulkan tidak dapat diakses di mana saja. Ini juga akan membuat Anda kesusahan dalam memperbarui informasi yang baru saja didapatkan.
Satu-satunya jalan yang bisa Anda tempuh untuk meng-input data tersebut adalah harus membawa buku fisik ke mana pun Anda berada. Melihat situasi ini, akses yang terbatas dari pembukuan manual dapat membuat Anda menjadi kerepotan dalam melihat atau mengakses hasil pembukuan Anda dalam situasi tertentu.
Di zaman yang serba cepat ini, para pebisnis sudah harus mulai menguasai cara yang praktis dan cepat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Ketinggalan sedikit saja bisa mengurangi performance dari bisnis Anda. Itu artinya, mengandalkan proses pembukuan yang manual bisa memperlambat perjalanan bisnis Anda. Anda pasti tidak mau ini terjadi, bukan?
3. Bisa Melewatkan Data Kerugian
Seperti yang disampaikan sebelumnya, pembukuan manual dikerjakan oleh manusia. Jadi, kemungkinan adanya human error sangatlah besar.
Memang tidak ada hasil yang dikerjakan manusia yang sempurna. Namun, hal seperti ini bisa saja mempengaruhi jalannya bisnis Anda. kehilangan satu data saja bisa membuat Anda kelimpungan dalam menentukan keputusan bisnis.
Informasi yang paling penting dari pembukuan usaha adalah data laba rugi, yaitu laporan yang menunjukkan jumlah kerugian Anda beserta sumbernya.
Jadi, bisa dikatakan bahwa Anda sangat membutuhkan pembaruan dari informasi ini untuk melihat adanya kerugian atau tidak, seberapa besar labanya, dan melakukan decision-making untuk mengurangi bahkan menghindarinya.
Dengan menggunakan proses pembukuan yang manual, peluang seseorang untuk miss data yang penting termasuk laba rugi akan semakin besar dan mempengaruhi bisnis yang Anda jalani. Anda bisa saja mengalami kerugian yang banyak tanpa disadari hanya karena human error.
4. Kinerja Bisnis yang Lamban
Anda tentu ingin bisnis Anda memiliki perkembangan yang pesat, bukan? Cepat lambatnya pertumbuhan kinerja bisnis yang Anda jalani tergantung dengan bagaimana cara Anda menjalankan usaha.
Mulai dari mengorganisir suasana kerja yang kondusif, adanya transparansi dari setiap karyawan, sampai dengan laporan-laporan keuangan yang juga cepat dan akurat. Proses pembukuan yang akurat dan cepat bisa mendukung cepatnya pertumbuhan bisnis Anda.
Namun, jika Anda masih menggunakan metode pembukuan yang manual dan tradisional, tentunya Anda akan dihadapkan dengan kinerja bisnis yang stagnan.
Dengan situasi-situasi yang sudah dijelaskan sebelumnya seperti proses yang lama, kemungkinan dalam kehilangan data, sampai aksesibilitas yang tidak fleksibel bisa memperlambat kinerja bisnis Anda. Kasusnya akan beda jika Anda menggunakan metode-metode yang canggih nan cepat.
Selain itu, proses evaluasi bisnis Anda akan tertahan karena masih menunggu data yang dikumpulkan secara manual. Jadi, jika Anda menginginkan kinerja usaha yang kondusif, praktis, dan cepat, ada baiknya Anda menghindari proses pembukuan manual dan mencari alternatif yang lebih cepat.
5. Mengambil Keputusan Bisnis yang Keliru
Laporan pengeluaran, pemasukan, alokasi dana, beserta dengan laba rugi sering dijadikan sebagai parameter bagi para pebisnis untuk mengambil keputusan bagi usaha yang mereka jalani. Contohnya, jika Anda melihat bahwa Anda rugi karena produk A tidak memiliki banyak peminat, Anda pasti akan melakukan sesuatu atas produk tersebut.
Mungkin saja Anda melakukan treatment marketing secara khusus, memberikan promosi, atau mencabut barang tersebut. Tentunya Anda membutuhkan statistik yang dapat mendukung keputusan yang Anda ambil.
Jika human error terjadi dalam mencatat data dalam bisnis, bisa saja Anda mengambil keputusan yang keliru. Bahkan, informasi yang kurang lengkap atau ambigu bisa membuat Anda salah ambil keputusan dan menyebabkan Anda mengalami kerugian.
6. Strategi Marketing yang Tidak Tepat
Untuk memutuskan strategi pemasaran atau marketing yang tepat dan menguntungkan bagi bisnis, Anda memerlukan informasi yang akurat untuk mengambil keputusan yang tepat.
Jika Anda ingin memulai atau melanjutkan inisiatif marketing yang sudah Anda jalankan, Anda perlu mengetahui budget yang diperlukan, produk apa yang perlu diprioritaskan, serta beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk menjalankan rencana strategi.
Statistik yang keliru yang didapat dari pembukuan yang tidak akurat dapat membuat Anda mengeksekusi strategi bisnis yang keliru. Bisa saja Anda mempromosikan barang yang tidak perlu dipromosikan lagi atau mengalami perhitungan budget yang tidak tepat karena informasi yang keliru.