Kehadiran sosial media tidak hanya memberi dampak positif berupa kemudahan berkomunikasi, dan bersosialisasi, tapi juga memberi banyak dampak negatif, salah satunya berpotensi mengancam kesehatan mental seseorang, menyebabkan depresi, gangguan kecemasan dan lainnya.
Risiko ini cenderung meningkat bagi wanita jelang menstruasi. Perubahan hormon membuat wanita sangat mudah mengalami perubahan suasana hati, sehingga postingan yang sebenarnya bisa dianggap biasa, bisa berpengaruh besar bagi psikologi seseorang.
Maka dari itu, dibutuhkan solusi yang tepat untuk bisa mengatasinya. Salah satu cara yang banyak dipilih sebagai cara menjaga kesehatan mental adalah dengan detox sosial media.
Sosial Media Sebabkan Kecanduan
Penelitian yang dilakukan National Institute of Mental Health, menyebut jika sosial media beresiko meningkatkan gangguan mental, bukan hanya pada remaja putri, tapi juga wanita dewasa, dimana perubahan hormon sebelum menstruasi, membuat resiko ini semakin meningkat.
Di sisi lain, untuk bisa lepas dari sosial media bukan hal yang mudah. Menurut penelitian yang dilakukan Universitas Nottingham Trent, kebanyakan orang sadar dengan dampak buruk yang ditimbulkan oleh sosial media, bahkan mereka sadar termasuk dalam kelompok rawan.
Namun yang jadi masalah, sosial media bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan. Bahkan seseorang yang kesehariannya bermain di dunia maya, akan cenderung mengalami gangguan suasana hati, seperti kecemasan, gelisah, hingga stres saat tidak bisa mengaksesnya.
Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam jurnal International Journal of Mental Health and Addiction, menjelaskan jika penggunaan sosial media cenderung mengalami depresi hingga 9 persen, dan masalah ini akan meningkat tajam masa pra menstruasi.
Atasi Dengan Detox Sosial Media
Salah satu cara menjaga kesehatan mental adalah dengan detox sosial media. Tidak harus langsung benar-benar berhenti atau langsung menjauh dari sosial media secara total, kamu bisa melakukannya secara perlahan, dengan mengurangi frekuensi mengakses sosial media.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Clinical Psychology, orang yang membatasi waktu mengakses sosial media, seperti Instagram, Facebook, SnapChat dan lainnya, hingga 10 menit setiap hari, cenderung mengalami citra diri yang lebih positif.
Jika sudah mampu mengurangi akses ke sosial media selama 30 menit per hari, kamu akan mengalami penurunan depresi dan kesepian setelah tiga minggu, dan mengalami peningkatan mood.
Untuk mempercepat dan memudahkan program detox sosial media, kamu bisa mencoba mencari kegiatan pengganti sebagai pengalih perhatian, seperti bertemu dan ngobrol dengan tema-teman terdekat, berolahraga, berjalan-jalan di luar ruangan, ngobrol dengan keluarga, dan lainnya.
Selain itu, jangan lupa jelang menstruasi kamu harus menyiapkan Laurier Natural Clean Night 35cm, produk pembalut antibakteri dengan 3 antibac protection, yakni:
- Daun sirih sebagai pengusir bau,
- Ekstrak daun sage sebagai anti jamur
- Antibac agent sebagai penangkal bakteri
Laurier Natural Clean Night 35cm merupakan terobosan dari KAO yang memiliki ukuran ekstra panjang dan dilengkapi dengan Fiber Dry Technology, sehingga lebih cepat menyerap cairan, membuat permukaan 2x lebih kering dan bebas bocor. Jangan khawatir, Laurier Natural Clean Night 35cm bisa juga dipakai siang hari lho!
Untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan kulit kamu juga bisa mengunjungi websitenya KAO Life Academy karena disana terdapat banyak tips dan trik tentang cara mengatasi masalah kewanitaan.
Jika kecanduan yang kamu alami sudah sangat mengganggu, bahkan detox sosial media yang dilakukan justru malah membuat kamu semakin depresi, segera hubungi psikolog atau profesional terkait untuk mendapatkan solusi terbaik bagaimana cara menjaga kesehatan mental.
Referensi:
North Carolina Medical Journal. Diakses pada 2022. The Impact of Social Media on Youth Mental Health.
University of Nevada. Diakses pada 2022. Impact of Social Media on Youth Mental Health: Statistics, Tips & Resources.