Melintasi Era ke Era, Intip Kisah Menarik KPR Pertama di Indonesia

 

 

Siapa sangka pelopor KPR Pertama di Indonesia sudah ada sejak zaman Belanda! Wah penasaran bukan? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

Rasanya para calon pemilik rumah tak ada yang tidak tahu dengan metode Kredit Pemilikan Rumah atau KPR. Ya, metode ini merupakan salah satu cara memiliki rumah idaman dengan terpercaya, mudah dan juga memiliki banyak keunggulan lainnya, mulai dari suku bunga kompetitif, jangka waktu kredit yang cukup panjang, hingga dilindungi asuransi jiwa dan kebakaran. Dilansir merdeka.com, sebanyak 75,8% masyarakat Indonesia menggunakan fasilitas KPR pada tahun 2018. Sudah kebayang bukan, alasan KPR jadi metode favorit saat membeli hunian idaman. Tapi tahukah Anda sejarah KPR Pertama di Indonesia ini sudah melintasi era ke era, lho!

Era yang dijalani pelopor KPR pertama ini bahkan dimulai sejak zaman Belanda alias tahun 1897. Nah sebelum tahu kisah perjalanan menarik dibaliknya, menurut Anda siapakah pelopor KPR di Indonesia? Ayo, pasti udah bisa ketebak. Ya, Bank Tabungan Negara atau Bank BTN! Berkomitmen dalam menyediakan perumahan terbaik bagi masyarakat Indonesia, membuat Bank BTN senantiasa mendapat kepercayaan terutama pada kredit atau pembiayaan pemilikan rumah. Bahkan, nama KPR sendiri merupakan hasil pemikiran Direktur BTN, Asmuadji bersama team pada 1988-1994. Tanpa berlama-lama, simak cerita lengkapnya di sini!

Era Belanda

Bagi warga Jakarta dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan jalan Gambir dan jalan Harmoni. Bagaimana tidak, kedua area ini terletak di pusat kota Jakarta. Nah, ternyata pelopor KPR Pertama di Indonesia ini sudah berada di sana sejak tahun 1925, lho! Tapi sebelum itu, Bank BTN berada di Batavia terlebih dahulu pada tahun 1897. Saat itu Bank BTN bernama Postspaarbank yang berada di Weltevreden atau kini dikenal dengan Gambir, Jakarta Pusat pada tahun 1925-1930. Selang delapan tahun kemudian, gedungnya berpindah ke Harmonieplein atau gedung Harmoni pada tahun 1938. Hingga saat inilah, gedung tersebut menjadi kantor pusat Bank BTN yang menjulang tinggi pada pusat kota Jakarta.

Era Jepang

Pada tahun 1942 dimulailah masa pendudukan Jepang di Indonesia, atau dikenal bernama Hindia Belanda. Dengan begitu, Postspaarbank diambil alih oleh pemerintah Jepang dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku. Pada masa ini, tak banyak kisah yang bisa diceritakan lebih lanjut.

Era Kemerdekaan/Orde Lama (1945-1966)

Setelah Indonesia berhasil menyatakan kemerdekaan oleh Jepang pada 1945, Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Bahkan, namanya berganti Kantor Tabungan Pos RI dan menjadi satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia. Pada 9 Februari 1950, pemerintah Indonesia mengganti nama Kantor Tabungan Pos RI dengan Bank Tabungan Pos. Tanggal inilah yang menjadi hari dan tanggal Bank BTN. Selang lebih dari 10 tahun tepatnya tahun 1963, Bank Tabungan Pos diganti nama kembali menjadi Bank Tabungan Negara. Dalam periode ini, Bank BTN telah berkembang dari sebuah unit menjadi induk yang berdiri sendiri.

Era Orde Baru (1966-1998)

Memasuki era orde baru, banyak peristiwa yang dialami Bank BTN, seperti salah satunya yang menjadi sejarah KPR Pertama di Indonesia. Pada tahun 1974, Bank BTN ditunjuk sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Hal ini berdasarkan pengangkatan resmi melalui Surat Menteri Keuangan RI pada 29 Januari 1974. Cukup dua tahun, Bank BTN memulai realisasi KPR pertama kalinya untuk Pemerintah Daerah Jawa Tengah. Saat itu, proyek tersebut bertujuan untuk membangun sembilan unit rumah bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor Wilayah Agraria atau Badan Pertanahan Nasional di Semarang.

Tidak hanya pembiayaan rumah PNS, dilansir tirto.id Bank BTN juga merambah pemberian KPR kepada karyawan swasta melalui proyek perdana perumahan khusus wartawan di kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. Pada era Orde Baru, Bank BTN berhasil mengeluarkan oblgasi pertamanya dan menjadi Bank Devisa yang melayani penerbitan Letter of Credit (L/C) dan pembiayaan usaha dalam bentuk dollar. Pada tahun 1992, Bank BTN juga telah menjadi persero atau PT berkat sukses menjadi penyedia fasilitas KPR bagi masyarakat Indonesia. Bank BTN pun semakin leluasa mengembangkan berbagai produk layanan perbankan.

Era Reformasi (1998-sekarang)

Pada era reformasi, Bank BTN ditunjuk sebagai bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi oleh pemerintah Indonesia melalui surat menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tepatnya pada tahun 2002. Kemudian pada tahun 2009, Bank BTN berhasil mengeluarkan produk investasi baru berbasis sekuritisasi, serta pada tahun yang sama melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesia. Hingga akhirnya, Bank BTN meraih Peringkat 1 Bank Terbaik Indonesia dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia VI pada tahun 2017. Penghargaan ini akan membuat Bank BTN mengukuhkan optimisme perseroan untuk mampu melanjutkan catatan kinerja positif dan mencapai target bisnis pada tahun-tahun berikutnya.

Sampai kini pelopor KPR Pertama di Indonesia, Bank BTN selalu memberikan inovasi demi inovasi untuk masyarakat Indonesia, khususnya menyesuaikan era digital yang sedang berkembang pesat seperti hadirnya website BTN properti atau www.btnproperti.co.id, dan aplikasi BTN Properti yang bisa diunduh di App Store dan Play Store. Pada platform ini, para debitur dan nasabah dapat mengajukan KPR langsung hanya dalam 10 menit, menemukan berbagai properti kekinian yang bekerjasama dengan mitra pengembang atau developer ternama, hingga mendapatkan fitur Simulasi KPR. Situs tirto.id bahkan mengungkapkan KPR menjadi produk orisinal dan rancangan Bank BTN, serta diadopsi oleh semua bank di Indonesia.