Sebagian besar masyarakat Indonesia lebih memilih untuk memiliki tempat tinggal di kawasan pinggiran karena beberapa alasan. Pertama, harga tanah di kawasan pinggiran termasuk murah. Kelak jika ingin membangun rumah, anggaran yang dikeluarkan bisa ditekan dengan signifikan. Selanjutnya, kawasan pinggiran juga anti macet, berbeda dengan Jakarta yang macetnya enggak ketulungan. Terakhir, biaya hidup di kota besar seperti Jakarta cenderung lebih mahal. Tidak pandai cari penghasilan di Jakarta bisa membuat siapa saja jadi bangkrut.
Oh ya, meski Jakarta terlihat banyak kekurangannya, kota ini sebenarnya memiliki banyak potensi. Memiliki rumah di Jakarta akan memberikan Anda banyak akses untuk mencari kerja, belanja, pendidikan, hingga akses mudah untuk melakukan investasi. Bahkan, rumah yang Anda miliki di kawasan Jakarta bisa bertransformasi menjadi tabungan masa depan.
Ngomong-ngomong, kalau Anda berubah pikiran dan ingin mulai mencari info kawasan hunian di Jakarta, berikut tips yang bisa Anda praktekkan.
1. Mencari Lokasi yang Tepat
Perlu ditekankan di sini, lokasi yang tepat tidak sama dengan lokasi yang ada di tengah atau jantung Jakarta. Kota ini cukup luas sehingga Anda bisa memilih kawasan lain jika tidak memungkinkan tinggal di tengah Jakarta. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mencari hunian di jantung Jakarta kalau nanti harganya jadi selangit dan lokasinya kurang begitu tepat
Selain masalah akses transportasi, Anda juga harus memperhitungkan masalah banjir. Percuma memiliki hunian di tengah Jakarta kalau ujung-ujungnya terkena banjir saat musim hujan. Lebih baik beli di kawasan tepian yang bebas banjir tetapi akses ke mana-mana mudah.
2. Tentukan Anggaran Terlebih Dahulu
Sebelum mencari tahu lebih dalam perihal rumah dijual di Jakarta, ada baiknya Anda menentukan anggaran terlebih dahulu. Tanpa menentukan anggaran, Anda akan kesulitan mencari rumah yang sekira tepat untuk dihuni. Anda juga akan kebingungan untuk menentukan tipe rumah karena terbentur masalah anggaran yang masih tidak jelas.
Tentukan anggaran yang akan Anda gunakan untuk membeli rumah. Misal anggarannya 1 miliar rupiah. Apabila berminat melalui KPR, Anda dapat menghitungnya dengan kalkulator KPR. Dengan anggaran yang telah ditentukan, Anda akan lebih mudah untuk melakukan penyaringan. Fokus Anda akan langsung tertuju pada rumah dengan harga kisaran 1 miliar rupiah.
3. Survei Harga Pasar di Berbagai Kawasan
Kalau Anda niatnya membeli rumah untuk investasi di masa depan, tidak ada salahnya melakukan survei harga. Selain menentukan anggaran, Anda juga harus survei kawasan-kawasan strategis yang memungkinkan Anda melakukan investasi. Misal, rumah di kawasan Kuningan akan memiliki kenaikan harga jauh lebih besar jika dibandingkan rumah yang terletak di kawasan Menteng.
Lakukan survei dengan matang, jangan tergesa-gesa untuk menentukan pilihan hingga akhirnya Anda salah beli dan rugi. Catat semua detailnya dengan baik dan diskusikan dengan beberapa rekan atau keluarga. Oh ya, dalam melakukan survei, lihat juga harga kewajaran dari properti di kawasan itu. Kalau potensinya bagus tapi harga tidak wajar atau terlalu mahal, pikir dua kali sebelum membeli.
4. Jangan Mudah Percaya dengan Penawaran
Aturan pertama sebelum membeli rumah di Jakarta, jangan mudah termakan tawaran. Kadang beberapa orang sengaja melebih-lebihkan apa yang mereka jual agar harganya jadi naik dengan signifikan. Kalau Anda ingin inspeksi lebih dalam, datangi lokasi tersebut satu per satu. Tidak masalah kalau Anda harus terjun langsung untuk melihat 4-5 lokasi yang akan Anda beli.
Dengan melakukan pengecekan secara langsung. Anda akan tahu mana saja yang sesuai dengan penawaran dan mana yang tidak. Dengan apa yang terlihat, Anda bisa menyimpulkan sendiri apakah harga yang diberikan sudah wajar atau terlalu mahal. Kalau harganya wajar dan apa yang ditawarkan sudah sesuai, rumah tersebut bisa dipertimbangkan. Namun, kalau masih ragu-ragu, jangan langsung menyetujuinya.
5. Menawar Bukanlah Sebuah Kejahatan
Menawar rumah dijual di Jakarta bukanlah sebuah kejahatan. Kalau Anda merasa harganya terlalu mahal dan ingin ada penurunan harga, tawarlah. Meski hanya selisih beberapa juta rupiah saja kan lumayan. Bisa Anda gunakan untuk kelak biaya pindahan atau membayar jasa orang yang akan membersihkan rumah sehingga bisa segera Anda tempati.
Hal-hal yang bisa Anda gunakan untuk melakukan negosiasi adalah masalah kondisi rumah. Kalau kondisinya tidak 100% baik, lakukan negosiasi harga. Selanjutnya masalah akses ke kawasan rumah yang akan Anda beli. Kalau aksesnya tidak begitu mudah, lakukan negosiasi juga. Intinya, setiap ada masalah bisa Anda gunakan untuk menawar harga.
6. Jangan Kesampingkan Masalah Dokumen
Sebelum menyatakan Anda siap membeli rumah yang telah dipilih, lihat kelengkapan dokumennya. Perhatikan dengan saksama apakah dokumen yang diberikan resmi dan asli. Jangan mau beli rumah yang masih dalam sengketa atau konflik dengan pihak tertentu. Pilihlah rumah yang bersih sehingga Anda tidak perlu dipusingkan masalah-masalah yang tidak perlu.
Demikianlah uraian tips membeli rumah idaman di Jakarta. Semoga bisa dijadikan referensi yang tepat dan bermanfaat.